Cerita lapangan perminyakan Raja yang dahulunya termasuk dalam wilayah marga Petulai Curup tak lepas dari kisah ditemukanya lapangan perminyakan Talang Akar yang sekarang menjadi area Pertamina EP Pendopo .Cerita ini di mulai dari kesialan seorang warga Negara Scotlandia yang menjadi kuli minyak di NV Standard Vaccum Petroleum sebuah perusahaan perminyakan Amerika . Si Scotlandia ini merupakan juru bor perusahaan Amerika yang mencari minyak bumi di kawasan Hindia Belanda saat itu yang lokasinya tepat pedalaman Sumatera Talang akar saat ini .
Pekerjaan tersebut merupakan perintah dari kartel-kartel minyak Amerika yang akhir abad 19 yang mulai merangsak masuk ke pedalaman Hindia Belanda termasuk di dalamnya Standars Oil of New Jersey yang berafiliasi dengan perusahaan Belanda menjadi NV Standard Vaccum Petroleum Maasstschapppij (Maskupai ).tempat sang juru bor bekerja .
Dari perjuangan ekspedisi sismik yang berliku jauh di tengah hutan hujan tropis belantara Sumatera yang banyak harimau liar dan binatang buas lainya ,yang hari itu bertepatan perayaan natal namun sang juru bor terpaksa terus bekerja , bekerja dan tak rayakan natal bersama keluarga ,alih-alih mendapatkan hadiah natal malah liburpun tak dapat .Pekerjaan tersebut di lakukan karena belum ada perintah untuk penghentian pekerjaan pengeboran perminyakan di lapangan karena radio tak kunjung datang .Sambil menunggu penghentian pekerjaan sang juru bor terus menggali dan menggali . Dengan kehendak Sang Pencipta di tengah kegalauan sang juru bor keluarlah minyak dari perut bumi ,……dan pada hari itulah sejarah perminyakan di bumi PALI di mulai .
Kejadian tersebut setelah pada 1925, Standard Oil of New Jersey memperoleh konsesi di Jawa, Madura dan Nederlandsche Koloniale Petroleum Maatschappij mendapatkan konsesi di Talang Akar. Perusahaan yang belakang ini pada 1933 disatukan dengan The Standard Vacuum Petroleum Maatschappij, yang pada 1947 berubah menjadi The Standard Vacuum Company (Stanvac)—pada1959 menjadi PT Stanvac Indonesia.
Sampai saat ini kedua lapangan perminyakan menjadi lapangan utama PT Pertamina Asset 2 yang di kelola Pertamina EP Pendopo saat ini dan Pertamina EP Adera dan hal tersebut sengaja penulis nukilkan sekelumit dongeng kisah di temukan lapangan perminyakan di Kabupaten PALI yang menjadi yang sempat jaya pada masanya .
Kejadian tersebut lewat setengah abad lebih semenjak perusahaan Belanda Amerika NV Standard Vaccum Petroleum Maasstschapppij menemukan lapangan perminyakan Talang akar yang selanjutnya pencarian perminyakan terus di lakukan di Sumatera bagian selatan yang akhirnya di temukanlah lapangan perminyakan Raja tahun 1912 dan 1936 .Warga Muara sungai menyebut perusahaan pengeboran tersebut Esppm atau Maskupai yang pada masa itu Desa Raja bagian dari Desa Muara sungai dalam wilayah Marga empat Petulai Curup wilayah 3 kewedanaan Lahat Sumatera bagian selatan
Tidak ada catatan yang pasti tahun berapa di mulainya pengeboran lapangan perminyakan di Raja namun kejadian blow out hebat sempat di tulis media cetak internasional the Telegrafh sehingga lapangan perminyakan Raja tersohor di dunia internasional , Kejadian semburan hebat dari dalam perut bumi dari sumur yang luar biasa sehingga warga menyebutnya Raja minyak inilah asal muasal desa Raja saat ini dan itu di perjelas oleh PT Stanvac Indonesia yang menamakan station booster di area sumur pertama itu dengan nama Station booster Raja .
Dalam peristiwa blow out tersebut sungai matang panjang di penuhi semburan minyak dan banyak ikan mati minyak mentah di temukan puluhan kilo dari radius pengeboran peristiwa tersebut masih bisa di dengar dari tetua desa Raja yang menyaksikan langsung blow out Bor 1 tersebut . Bagi warga Muara sungai dan Raja peristiwa tersebut sangat membekas dan masih bisa di dengar sampai saat ini . di antaranya karena keluar kepala kerbau dan pelepa pohon kelapa dan benda-benda aneh lainya
.Kini sumur pertama NV SPVM atau bor 1 hanya menyisahkan puing-puing beton sisa kemegahan cerita perminyakan di wilayah Pertamina field Adera .
Untuk melengkapi cerita perminyakan Raja berikut penulis ceritakan kisah seorang mantan pekerja NV SPVM yang pada massa kecilnya bertempat tinggal di Desa Raja yang saat ini di masa tuanya tinggal bersama anaknya di Jakarta berkat ketekunanya berhasil menyekolahkan anaknya sampai tinggi dan sekarang menjadi pejabat penting di Pertamina , sang kakek sengaja bernostalgia ke lapangan perminyakan Talang akar dan lapangan perminyakan Raja pada tahun 2003 tempat dimana dirinnya dulu bekerja menjadi buru pengeboran atau anemar .
Anemar adalah sebutan untuk seorang buru kontrak di NV .SPVM yang pada perkembangan selanjutnya menjadi PT Stanvac Indonesia “ saya menjadi anemar dan tinggal di tangsi-tangsi yang di buat NV SPVM kalau sekarang persis di sekitar Sekolah dasar yang ada di Desa Raja saat ini ,ceritanya sambil mengenang . Aku ceritakan ini bagiku desa Raja dusun laman tempat saya di membesarkan anak-anak saya sampai seperti sekarang ini semua berkat subangsi lapangan perminyakan Raja , ceritanya yang mewanti -wanti untuk tidak sebutkan nama anaknya .
Lapangan perminyakan Raja seingat aku terletak di pedalaman Sumatera selatan dari Prabumulih setengah hari perjalanan .Desa Raja dulunya sebuah Talang atau peladangan warga yang terdiri dari beberapa rumah yang merupakan kampung kecil kalau di Jawa disebut pedukuhan .Lapangan perminyak Raja saat itu terbesar setelah lapangan perminyakan Talang akar .
Selanjutnya bapak yang pada masa mudanya perna menjabat jabatan penting di Pertamina ini menuturkan Raja di diami sebagian besar anemar NV SPVM yang biasa di sebut warga setempat Maskupai sebagian adalah penduduk asli warga Muara sungai , karyawan menempati tangsi-tangsi berwarna putih berjejer sepanjang jalan di Talang nangka sebutan untuk salah satu kampung di Raja itu ,dan jalanya beraspal walaupun terbuat dari tai minyak demikiaj warga setempat menyebutnya , ceritanya
Saya masih ingat di Raja ada gasplant semacam gas buangan pengeboran yang mana gas di bakar sehingga api menyala siang dan malam sedangkan listrik penerangan dari generator besar milik Maskupai yang di alirkan ke tangsi-tangsi karyawan bahkan ke rumah-rumah penduduk , sehingga warga masyarakat di sekitar tangsi milik maskupai mendapat aliran listrik siang dang malam , kenang bapak yang mengakhiri kerja di Pertamina tahun 1975 ini bercerita
Sedangkan untuk kebutuhan air karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan menyiapkan ledeng besar sehingga warga hanya memutar kra saja untuk dapat menggunakan air …tuturnya , masa keemasan Desa Raja sekira akhir dekade 50 an sampai tahun 60 an setelah itu saya di pindahkan perusahaan ke Pendopo , kenanganya .
Yang paling terkesan di Raja saat itu ada bioskop setiap minggu kami dan warga Rajan menonton film –film yang di putar di bioskop… “sungguh mengasyikan apalagi nonton samo cewek ” kenang bapak ini bernostalgia .dan yang paling ku ingat setiap hari minggu saya mengajak keluarga mancing di sungai Matang panjang dekat station booster pertama NV SPVM sebelah selatan Desa Raja sambil menceburkan kaki ke sungai tak lama kaki di gigit ikan seluang yang berwarna warni oow ….seakan saya ingin kembali ke massa itu ,tutur bapak ini bernostalgia
Selain biokop desa Raja ada toko karyawan yang menyediakan kebutuhan para karyawan NV SPVM atau kalau sekarang supermarket di depan gedung bioskop kalau habis gajian ada pasar tiban (pasar dadakan) selama satu atau dua hari yang berjualan datangnya dari Pendopo yang berjualan biasanya orang Padang dan jajan yang paling di senangi anak saya adalah es kipas , es yang di serut lalu di cetak sehingga mirip kipas di beri warna warni di beri pegangan bambu …sungguh jajan yang paling menggoda anak saya saat itu ……
Sedih nian mengingat Desa Raja saat itu dan bercerita masa itu teringat jelas seperti apa desa Raja tempat di mana saya tinggal dulu “ nonton bioskop main volli dan mancing di sungai .
Pada perkembangan selanjutnya NV SPVM menjadi PT Stanvac Indonesia dan PT Stanvac Indonesia menemukan lapangan Abab sehingga produksi makin membengkak . Besarnya angka produksi minyak dari lapangan Talang akar dan Raja pada dekade 50 an yang mencapai 15 sampai 25 ribu perhari membuat PT SI membangun jalur pipa sampai ke Sungai Gerong Palembang.(Pidin C Oteh )